Monday, November 28, 2011

KBB#26: Panettone


Seru memang bergabung di klub berani baking, tiap tantangan membawa ceritanya masing-masing. Ada senengnya dan ada ketar ketirnya (klo dikerjain mepet deadline seperti tantangan kali ini). Jadi awalnya aku pikir bahan udah ada semua dan bisa bikin sewaktu-waktu, ternyata pas mo bikin (tgl 27) ternyata ada bahan yang kurang. Kuundur satu hari dengan harap-harap cemas klo gagal bisa-bisa bahaya karena mepet banget ama deadline.
Akhirnya aku bikin tgl 28. Pas bikin juga agak ragu jadinya bakalan seperti cake atau roti, ya sudah diikutin aja instruksinya. Pas udah selesai ngulenin, sambil tunggu ngembang, aku tinggal ke spm deket rumah buat beli candied peel. Ternyata oh ternyata pas ke spm nemu panettone, harganya 10 dhs-an, untuk satu ukuran muffin cuman lebih mumbul. Karena penasaran seperti apa rasanya, aku beli tuh panettone. Ternyata saudara-saudara, teksturnya lebih ke roti dengan serat-seratnya yang besar dan keliatan banget (walau di gambar kemasannya lebih mirip cake). Dan isinya hanya raisin, ga ada currant apalagi candied peel. Hehehe.... coba ga jadi anggota KBB pasti ga kepikiran untuk nyobain panettone apalagi ngebakingnya:)


Kembali ke adonanku yang lagi nunggu ngembang, ternyata lha kok lebih mirip muffin daripada ruti. Akhirnya adonan itu pun kulempar ke frezzer, ga tega klo langsung dilempar ke tong sampah dan mulai lagi dari baru dengan semangat membuat roti *jiahh.* Semangat dikumpulkan kembali dan untuk yang kedua aku dah ga sabar klo musti ngulenin pake tangan, jadi aku ulenin pake hand mixer sampe kalis. Ternyata Alhamdulillah dengan menambahkan cairan yaitu susu kalislah adonan dan berserat seperti ruti..... yihaaa:) Bikin setengah resep jadi 3 loyang ramekin kecil yang tinggi. Si adik nyobain dan dia bilang, "I like it original, without lemon and raisins." Klo aku justru suka harumnya lemon dan buah-buahan kering di dalamnya. Alamat nih... udah ketahuan bakalan kemana tuh larinya panettone:)

panettone1


Sejarahnya adalah :
Roti Italia yang bersejarah, dihiasi dengan buah-buahan mungil bak permata seperti citrus dan raisin, pertama kali dibuat di Milan sekitar tahun 1490. Roti ini kemudian secara cepat menyebar ke seantero Italia, dari pegunungan Alpen di Utara, hingga ke Sisilia di Selatan. Cerita legenda yang populer adalah mengenai asal usul dari panettone.

Cerita yang paling populer adalah cerita tentang bangsawan muda yang jatuh cinta kepada seorang anak peremepuan dari seorang chef pastry bernama Toni. Untuk memberi kesan kepada ayah dari perempuan yang dia cintai, pemuda tersebut menyamar menjadi chef pastry junior yang sedang magang, yang lalu menciptakan roti berbentuk kubah (dome) yang manis dengan rasa khas. Roti rasa baru ini laku keras, orang berbondong-bondong antri di toko roti tersebut untuk membeli roti pan de Toni.

Di Milan, para pengusaha memiliki kebiasaan untuk memberikan roti panettone sebagai kado natal kepada klien-klien mereka. Namun, jauh sebelumnya, panettone dikenal sebagai makanan mewah, yang tidak semua orang mampu membelinya. Hingga pada suatu saat, tehnik-tehnik produksi baru bisa menekan biaya produksi sehingga membuat panettone bisa terjangkau semua orang. Sebuah proses yang mengkombinasikan ragi dengan paper mould akan membuat ragi merata di adonan roti sehingga menjadi roti yang sangat ringan. Saat ini panettone, dikenal di seluruh dunia dengan berbagai variasi, dengan diisi krim, ditutup dengan coklat dan icing almond. Roti ini dijual dalam kemasan cantik.

Panettone dapat dinikmati dengan seribu satu cara, dipotong tipis atau tebal, disiram dengan berbagai saus, diisi atau ditutup dengan krim. Sangat cocok sekali di toasted untuk sarapan pagi, dicelup ke susu dingin atau panas, hingga melunak. Panettone bukan hanya tradisi natal, tapi juga pelengkap yang lezat untuk hidangan yang nikmat.

Panettone (traditional Italian christmas bread)

Source: The Worldwide Gourmet

Bahan :

1 ½ cakes of fresh bakers yeast (ragi)

65 ml (1/4 cup) gula

6 tbsp air hangat

6 kuning telur

Lemon zest dari 1 buah lemon

Sejumput garam

500-750 ml (2-3 cups) tepung terigu

100 ml (6 sdm) potongan candied peel

100 gr (6 sdm) + 2 sdm butter/mentega

4 sdm sultana,
4 sdm currant (beri berian :P)
1 sdt vanilla


Cara Membuat :
Masukan 1 sdm gula dan ragi kedalam susu hangat, diamkan selama 3 menit. Kemudian mix dan istirahatkan ditempat yang kering dan hangat (contoh diatas oven yang sebelumnya telah dipanaskan) sampai volume campuran menjadi 2 kali lipatnya, kurang lebih 5 menit.

Masukan campuran tersebut kedalam mangkuk, tambahkan kuning telur, vanilla, parutan kulit lemon, garam dan sisa gula.
Campur 500 ml (2 cup) tepung terigu secara bertahap sampai lembut ditangan dan adonan dapat dibulatkan.
Kemudian campurkan potongan butter sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi lebih lembut dan lebih elastis.
Campur 125 hingga 250 ml (1/2 hingga 1 cup) terigu sampai adonan lebih kokoh, lembut dan tidak lengket. Letakan adonan diatas meja kerja yang telah di taburi sedikit terigu. Uleni adonan kurang lebih 10 menit.
Setelah adonan lebih lembut masukan kedalam wadah yang telah di olesi butter, taburi dengan sedikit tepung terigu tutup dengan kain dan letakan ditempat yang kering kurang lebih selama 45 menit sampai adonan bertambah volumenya dua kali lipat.

Kempiskan adonan, tambakan candied lemon peel, kismis dan currants kemudian uleni sampai semuanya tercampur rata.
Taruh kertas roti yang telah di olesi butter dua sisinya dalam loyang besar, masukan adonan dan beri jejak (torehan) diatasnya.
Tutup dengan kertas yang telah diolesi butter dan diamkan selama 15 menit di tempat hangat sampai adonan mengembang, Angkat kertas dari atas adonan dan oleskan butter diatas adonan tersebut.
Panaskan oven dengan suhu 200 derajat celcius (400 derajat F), taruh loyang yang telah berisi adonan dalam oven dan panggang kurang lebih 10 menit, turunkan suhu oven ke 160 derajat celcius (350 derajat F) dan panggang lagi selama 30 sampat 40 menit, oleskan adonan roti dengan lelehan butter, roti akan matang setelah bagian atasnya berubah menjadi keemasan dan krispy.
Angkat dari oven dan biarkan selama 15 menit kemudian keluarkan dari loyang.

panettone

Huhuuuy.... dapet juga logo lulus. Makasih duo host pink, buketupink Lina dan mbak Elsye untuk logo lulusnya:)

Thursday, November 24, 2011

Bolu kukus

bolu kukus


Di rumah, krucils doyan banget ama bolu kukus. Sekali angkat dari kukusan, masing-masing bisa habis 3-4....hmm. Aku juga suka bikinnya karena tinggal dimix semua jadi satu. Yang bikin agak lama cuman ngukusnya yang musti dikit-dikit.
Sebelum ketemu resep yang ini, aku biasa pake resep blogku yang lama. Sama simplenya, sama oke hasilnya, bedanya cuman yang ini manisnya lebih pas buat aku dan air sodanya cukup 1 kaleng, ga nyisa ga kurang:) Ohya, jangan lupa pake api besar dan lapisi tutup kukusan dengan serbet bersih.

BOLU KUKUS MEKAR
By. Fatmah Bahalwan

Bahan :
225 gr gula pasir
2 btr telur
1 sdt cake emulsifier
250 gr tepung terigu
1 sdt baking powder (vi: ga pake)
150 ml air soda (sprite)

Cara membuat :
Siapkan cetakan bolu kukus, alasi dengan cup casesnya. Panaskan kukusan, biarkan uapnya banyak.
Campur semua bahan menjadi satu, kocok selama 10 menit hingga kental.
Ambil 4 sdm beri pasta pandan, aduk rata.
Tuangi cetakan dengan adonan 3/4 penuh, beri atasnya dengan adonan berwarna.
Kukus selama 20 menit.

Friday, November 18, 2011

IDFB2: Kolak biji salak

Indonesia memang kaya dengan keanekaragaman kuliner. Tiap daerah memiliki kekhasannya masing-masing. Dan buat kami bikin jajanan tradisional bisa jadi obat kangen sekaligus memperkenalkan pada anak-anak makanan tradisional Indonesia. Jadi anak-anak tidak hanya mengenal samosa, tiramisu, hummus, zataar tapi juga gemblong, pukis, cilok, rengginang dll.

Nah posting ini sekaligus ikut meramaikan event yang diadakan Indonesian foodblogger di sini. Semoga jajanan tradisional Indonesia makin populer:)

Lagi punya ubi jalar yang udah semingguan di kulkas. Biasanya cuman aku kukus aja, lumayan buat tambahan serat. Tapi karena lagi bosan ama ubi kukus jadi dibuat kolak biji salak saja.

Dulu si bibi, ART saat di Ind, klo bikin biji salak tinggal aduk ubi jalar kukus dengan tepung tapioka sampe bisa dibentuk. Tapi karena aku dulu pernah bikin bubur candil (masih sodara ama biji salak) dan di rumah ga ada yang mau, jadi pengen cari resep yang aman.

Browsing cari resep biji salak, hatiku berlabuh *jiaahh* di blog mbak Elsye dengan fotonya yang selalu mempesona. Alhamdulillah cocok. Kenyal, manis dan gurih. Anak-anak yang anti sama ubi jalar pun, setelah disulap jadi bubur biji salak jadi ga anti lagi. Makasih mbak Elsye:) Berikut kupipes resep dari mbak Elsye...

Kolak biji salak

KOLAK BIJI SALAK
Sumber : Booklet Majalah Kartini via Lia

Bahan :
500 gr ubi jalar
200 gr tepung kanji
4 gelas santan dari 1/2 butir kelapa
250 gr gula merah (atau disesuaikan dengan kemanisan yang diinginkan)
2 lembar daun pandan
1 sdt garam

Cara Membuat :
1. Rebus ubi jalar bersama kulitnya, setelah masak kupas dan haluskan
2. Campur ubi yang sudah dihaluskan dengan tepung kaji kemudian aduk sampai jadi adonan yang mudah dibentuk.
3. Buat bulatan sebesar kelereng
4. Didihkan air dalam panci, masukan bulatan ubi kedalam air yang mendidih, angkat ubi jika sudah mengapung dan sisihkan.
5. Rebus 1/2 gelas santan dan beri garam sedikit.
6. Rebus sisa santan, gula, pandan dan garam. Didihkan kemudian saring dan kentalkan dengan sedikit air kanji.
7. Masukan bulatan-bulatan ubi, kemudian sajikan dengan santan.